tulisan galau

Kasih ibu sepanjang jalan benar adanya. Bagai mentari yang selalu bersinar aku rasa kurang mewakilkan bagaimana pengorbanan seorang ibu. Mentari memang memberikan sinarnya bagi seluruh organisme, akan tetapi mentari juga memberikan dampak buruk dengan radiasi sinar uv-nya seiring dengan pemanasan global. Tidak ada satupun perumpaan di dunia ini yang bisa mewakilkan bagaimana pengorbanan seorang ibu. Selalu penuh kasih di setiap kata marahnya, selalu penuh sayang di setiap aturannya. Bagaimana lelahnya saat mengandung, bagaimana sakitnya saat melahirkan, bagaimana capainya saat membesarkan buah hati. Membayangkannya saja sudah berat untukku. You will never know how be a mother till you be a mother. 

Apa yang sudah kita berikan sebagai seorang anak untuk orang tua kita, untuk ibu kita? Hanya kata “iya” saja kadang kita tak mampu memberikannya, yang ada hanyalah pembangkangan satu demi satu atas perintahnya. Apakah pantas pengorbanan yang sebegitu dahsyatnya dibalas sedemikian rupa?

How we can pay all the sacrifice from our mother? The answer is never. We never can pay all the thing what our mother give to us. Her love, her care, even her anger. All we can do are simple, like always say yes for our mom’s order, always give your best smile in front of her, always care her, and many other.

Mom, I don’t know how I can say that I love you. I’m not type of person that can say love. It is a shame for me to say it. But you always know that I love you without I spell it out, right? You must know that I love you so much, and I just realized that I more love you than dad, nope! I love you as much as I love dad I mean. Maybe I’m not a good daughter for you, but I always want the best for you, I want to see your smile everyday, even I want to see you angry to me, your anger showed that you love me, so much.;’

Get well soon mom, sorry I can’t beside you when you need me the most :’)

PS : tulisan ini mengandung kegalauan