Jadi gini *ehm* saya punya kakak kelas di SMA dulu yang hobi motret. Toy photograpy gitu deh katanya haha. Kebetulan fotonya selalu berseri gitu, jadi di dalam foto terdapat kisah yang ingin diceritakan. Nah suatu hari saya iseng ngetweet "Coba hitung berapa waktu yang kamu sia-siakan demi menunggu seseorang yang bahkan tidak tahu bahwa dirinya sedang ditunggu? " seru-seruan ikutan hashtag #SoalUN :D yang kemudian kak judha mensyen "boleh nih kata2nya buat ide foto." Nah dari situlah kemudian kak judha lanjut meminta untuk dibuatkan beberapa kata-kata mengenai "menunggu" dan "cinta dalam diam". Terciptalah beberapa kalimat. Hingga akhirnya kak judha lapor bahwa semua foto sudah selesai dibuat. Kepikiran akhirnya kenapa gak dibuat cerita aja? Teringat postingan di Tumblr yang mengadakan project menulis #GoWithThePict yang menuntut kita menceritakan sebuah kisah dari sebuah foto atau gambar. Karena untuk menulis kan tidak selalu ada inspirasi. Tidak selamanya kita tahu apa yang ingin kita tulis. Karena sedang menganggur ya mengapa tidak dicoba sambil iseng-iseng. Sampai jadilah sebuah cerita ini.
Selamat membaca ^^
......................................................................................................................................................................
- Mikasa
-
Aku
hobi membaca. Menurutku membaca dapat membawaku kemana pun aku ingin pergi.
Membawaku ke waktu kapan pun yang ingin aku datangi.
Aku
terbiasa membaca di taman dekat rumahku, dan akhir-akhir ini ada yang lebih
menarik perhatianku daripada buku. Dia sering duduk di bangku yang aku tempati.
Lalu akhirnya aku sadari, aku telah jatuh hati.
|
"Aku
mencintaimu. Aku
mencintaimu dalam bisu." - Mikasa
|
Lelaki
yang bahkan aku tak tahu siapa namanya. Sekarang alasanku ke taman bukan lagi
untuk membaca, melainkan untuk hanya sekedar bertemu dengannya, berharap
bertegur sapa. Tapi aku hanya bisa berharap. Tak lebih.
|
"Bahkan
dalam diamku, aku selalu mengharapmu." - Mikasa | |
|
Segala
cara sudah kulakukan agar dia mau memulai pembicaraan. Karena jika aku yang
memulai sepertinya mustahil.
Aku
sudah berpura-pura meninggalkan bukuku agar dia bisa mengembalikannya padaku.
Tapi hasilnya nihil. Dia sama sekali tidak menghiraukannya. Dia tak acuh. Dia
tak peduli. Mungkin memang dia tak tertarik padaku.
|
"Menunggu
itu melelahkan. Terlebih menunggu yang kita tahu tak mungkin datang." - Mikasa |
Sudah
hampir setahun ini aku selalu duduk di sampingnya. Membaca dan terus membaca
sambil berharap suatu saat dia akan mulai menyapa. Tapi akhirnya aku pun
menyadari, apakah akan selamanya seperti ini? Selamanya hanya menunggu.
Menunggu ia yang tak mungkin datang.
|
"Akan
ada saatnya nanti kamu akan menyadari, bahwa seseorang yang layak ditunggu
tidak akan membuatmu menunggu." - Mikasa |
......................................................................................................................................................................
- Woody -
Aku
baru saja pindah ke kota tempat kelahiranku dulu. Aku dibesarkan di kota ini
sampai usiaku 5 tahun, sampai kami pindah dikarenakan ayah kena phk.
Hari
itu aku sedang berjalan-jalan di taman tempatku dulu dibesarkan. Hingga ada
seseorang yang menarik perhatianku. Seseorang yang sangat manis sedang membaca
buku. Seseorang yang hanya dengan pandangan pertama saja membuatku jatuh cinta.
|
"Aku
mencintaimu sendiri. Aku
mencintaimu tanpa pernah kamu sadari." - Woody |
Semenjak
hari itu aku sering mendatangi taman sambil duduk di sampingnya. Tapi hanya
itu, hanya itu yang mampu aku lakukan. Aku tak memiliki kepercayaan diri untuk
memulai perkenalan dan mengajaknya berbincang.
|
"Bahkan
dalam diamku, aku berharap kamu menyadari perasaanku." - Woody |
Segala
cara sudah kulakukan agar dia mau memulai pembicaraan. Karena jika aku yang
memulai sepertinya mustahil.
Aku
sudah berpura-pura meninggalkan sesuatu agar dia bisa mengembalikannya padaku.
Tapi hasilnya nihil. Dia sama sekali tidak menghiraukannya. Dia tak acuh. Dia
tak peduli. Mungkin memang dia tak tertarik padaku.
|
"Menunggu
itu melelahkan. Terlebih menunggu yang kita tahu tak pasti." - Woody |
Sudah
hampir setahun ini aku selalu duduk di sampingnya. Sambil terus berusaha
memikirkan bagaimana caranya menyapa, tapi tak pernah bisa aku lakukan. Dan
akhirnya aku pun menyadari, apakah akan selamanya seperti ini? Selamanya hanya
menunggu. Menunggu ia yang tak mungkin datang.
....................................................................................................................................................................
- Mikasa
& Woody -
Akhirnya
aku menyerah. Menyerah menunggunya. Menunggu dia yang tak akan datang. Menunggu
dia yang tak tahu bahwa ada seseorang yang sedang menunggunya.
....................................................................................................................................................................
- Woody -
*10
tahun kemudian*
Ternyata
banyak yang telah berubah dari taman ini. Hanya 1 hal yang tak berubah, bangku
tempatku dulu selalu duduk berdampingan dengannya. Dengan gadis pembaca buku.
Begitulah aku menyebutnya. Gadis yang bahkan sampai sekarang tak pernah mampu
aku lupakan. Hingga saat ini. Setelah 10 tahun keputusanku untuk tak lagi
menunggunya.
|
"Aku
tak pernah pergi pun tidak menghilang. Aku selalu disini. Hanya saja kau yang
tak pernah datang." - Woody |
|
"Coba
hitung berapa waktu yang telah kau sia-siakan demi menunggu seseorang yang
bahkan tidak tahu bahwa dirinya sedang ditunggu" - Mikasa |
Photo by : Judha Perwira
Story by : Evi Mardiani