Kelu


"Kamu kapan pulang?"
"Ini sebentar lagi sayang, sabar ya."
“Baiklah, cepat ya. Aku rindu. Aku ingin makan bersamamu.”
"Iya, kamu sabar ya."

".....Cepat pulang cepat kembali jangan pergi lagi
Firasatku ingin kau tuk cepat pulang cepat kembali jangan pergi lagi....."

Ku mainkan handphoneku setelah menghubungi suamiku. Entah mengapa hari ini aku rindu sekali padanya. Mungkin hormonku lah yang memicunya.
"Sabar ya nak, sebentar lagi ayah pulang. Ibu juga rindu ayah." Ku usap-usap perutku menenangkannya.

Sudah hampir 1 jam aku menunggu. Jarum jam berpindah lama sekali sampai-sampai aku kesal dibuatnya. Hujan di luar pun tak kunjung usai, menambah kegalauan hatiku. Kantuk pun tak kunjung datang.

2 jam ........
3 jam ........
4 jam ........

Handphoneku berbunyi, dari nomor yang tak ku kenal.
"Halo."
"Halo, apakah ini dengan istri Bapak Bramasta? Kami dari kepolisian."

Tak berdaya aku mendengarkan penjelasan dari kepolisian. Mereka mengabarkan bahwa suamiku baru saja mengalami kecelakaan, dan tewas di tempat.

Suamiku yang sangat aku cintai.
Suamiku yang begitu mencintaiku.
Suamiku yang tak pernah mengeluh akan kurangku.
Suamiku yang selalu membimbingku.
Suamiku, ayah dari anakku.
Ya, anakku.
Seketika aku teringat anak yang ada dalam perutku.
Aku pun menangis begitu pilu. Hatiku pun kelu.

".....Akupun sadari kau takkan kembali, lagi......"


*terinspirasi dari lagu Firasat - Marcell*

0 comments:

Post a Comment