Orang yang menulis sesungguhnya adalah orang yang mudah jatuh
cinta. Dia menulis semua masalahnya, menulis semua perasaannya, menulis semua
pikirannya. Untuk itulah dia jatuh cinta. Dia jatuh cinta pada masalah,
perasaan, dan pikirannya sendiri. Dia rela meluangkan waktunya (yang mungkin
saja sangat berharga) hanya untuk menulis yang bahkan mungkin tidak ada yang
akan membaca tulisannya. Tapi tak apa, tak masalah. Karena bukan untuk itu dia
menulis, bukan untuk dibaca dan diapresiasi oleh orang lain. Dia menulis
sebagai bentuk ungkapan cinta terhadap masalah, perasaan, dan pikirannya
sendiri. Jatuh cinta yang begitu gila. Lalu suatu saat, ketika semua masalah,
perasaan, dan pikirannya telah berubah, dia akan kembali membaca tulisan
tentang ungkapan cintanya, dan tersenyum dalam hati bahwa ternyata dulu dia
pernah jatuh cinta seperti itu. Jatuh cinta pada dirinya sendiri. Pada
angan-angannya.
0 comments:
Post a Comment